BAB 1. IP ADDRESS
Pengertian
dan Konsep Dasar IP Address
- Internet
Protocol (IP)address adalah alamat numerik
yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.
- Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering
disingkat IP) adalah deretan angka biner
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk
tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
- Internet Assigned Numbers Authority
(IANA)
yang mengelola alokasi alamat IP global. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka
biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan
notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet Protocol juga memiliki
tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari
node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan
ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah
subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke
alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi
menjadi dua, yakni:
*
IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan
TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP
address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat
komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh
router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara
alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan
lokal.
1. Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut
dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di
dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena
terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang
dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host
yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau
IPv6.Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa
jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.Alamat unicast menggunakan
kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya.
RFC 791 alamat Unicast IP versi 4
dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat
pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order
bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP
|
Oktet
pertamaTemplate:Br(desimal)
|
Oktet
pertamaTemplate:Br(biner)
|
Digunakan oleh
|
Kelas
A
|
1–126
|
0xxx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas
B
|
128–191
|
1xxx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
|
Kelas
C
|
192–223
|
110x
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas
D
|
224–239
|
1110
xxxx
|
Alamat
multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas
E
|
240–255
|
1111
xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A
diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat
IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk
melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya
(atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan
kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya.
Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme
Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas
B
Alamat-alamat unicast kelas B
dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama
di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14
bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Kelas
C
Alamat IP unicast kelas C digunakan
untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat
kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi
tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya
(sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini
memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap
network-nya.
Kelas
D
Alamat IP kelas D disediakan hanya
untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas.
Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast
IPv4.
Kelas
E
IP kelas E disediakan sebagai alamat yang
bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah Jaringan Maksimum
|
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas A
|
1-126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128-191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192-223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP
Address
|
Multicast IP
Address
|
Multicast IP
Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP
sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak
menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak
mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin
meluas.Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti
alamat IPv4.Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan
classless address.
2.Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat broadcast IP versi 4
digunakan untuk menyampaikan paket-paket data “satu-untuk-semua”. Jika sebuah
host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan
menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau
alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP
broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut,
paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan
menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan
yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua
paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring,
yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
a.Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah
alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah
alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16,
alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan
untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat network broadcast.
b.Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah
alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah
alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID
131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan
yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat
meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara
itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
tidak menggunakan kelas alamat IP.
c.All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat
broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang
asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan
disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network
identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk
sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah
alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang
asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas
B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan
dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang
dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan
paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas
yang asli.Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network
identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan
perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah
ditinggalkan.
d.Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang
dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone
di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara
otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP
harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau
tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke
alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan
akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya
terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh
router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal
saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
3.Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang
didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang
sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat IP Multicast (multicast IP
address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada
banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4,
sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh
router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam
kondisi “listening” terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat
multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang
efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa
jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4
didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari
224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk
digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Alamat IP lainnya
Jika ada sebuah intranet tidak yang
terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan.Jika koneksi dilakukan
secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung
(dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat
digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).
1.Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat
yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier
yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat
yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah
ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga
lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.Di
internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama
masih terkoneksi dengan internet.
2.Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak
memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih
alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah
ditetapkan oleh InterNIC.Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk
menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin
dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya.Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan
lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat
dihubungi oleh host lainnya.
3.Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah
alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus
internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena
perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik
untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan
membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan
pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet
memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam
intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke
internet.Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya
akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut
melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server
atau e-mail server.Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat
publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung
secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah
organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP
yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan.Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet
mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai
ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat
pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi.
Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat
publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi yang
ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
* 10.0.0.0/8
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
a.10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network)
10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat
IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8
memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat.
b.172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau
sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat
17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga
172.31.255.254.
c.192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas
C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network
192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1
hingga 192.168.255.254.
d.169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan
sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak
menggunakannya.Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1
hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0.Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan
Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat
privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat
publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Karena alamat-alamat IP di dalam
ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information
Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat
dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host
yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat
publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address
Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet.
Format Paket IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP
dikirimkan dalam bentuk datagram.Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan
muatan IP (payload).Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan
(routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan
fragmentasi, dan juga IP Options.Sedangkan payload IP berisi informasi yang
dikirimkan.Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga
65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan
“dibungkus” (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan
trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari
beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang
berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini .dapat dilihat struktur dari paket
IPv4.
Header IP terdiri atas beberapa
field sebagai berikut:
a. Version. Digunakan untuk
mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan
b. Internet Header Length. Digunakan
untuk mengindikasikan ukuran header IP.
c. Type of Service. Field ini
digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.
d. Total Length. Merupakan panjang
total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.
e. Identification. Digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
f. Flags. Berisi dua buah flag yang
berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
* · Bit 0 = reserved, diisi 0.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
g. Fragment Offset. Digunakan untuk
mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung
dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h. Time to Live. Digunakan untuk
mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP
dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut.
i. Protocol. Digunakan untuk
mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung
oleh muatan IP.
J.Header Checksum. Field ini berguna
hanya untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap header IP.
k. Source IP Address. Mengandung
alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut.
l. Destination IP Address.
Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan,
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya
memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai
4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total
alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai
beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total
alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat
besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang
disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga
mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam
IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi
alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan
bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara
bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6
juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan
sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix
(FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan
dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan
dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam
bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal
tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi
yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format,
berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat
IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam
bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi
ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011
0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111
1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit
tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan
heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil
konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat
disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang
berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan
membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga
mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak
karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6
yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan
dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari
kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya
digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya
pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh
setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli
|
Alamat asli yang disederhanakan
|
Alamat setelah dikompres
|
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
|
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
|
FF02:0:0:0:0:0:0:2
|
FF02::2
|
Untuk menentukan berapa banyak bit
bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam
sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang
tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan
angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya
mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang
dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam
notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka
prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi
tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari
alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit
tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks
dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat
IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah
bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks
sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama
dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya
dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format
prefix, yakni sebagai berikut:
* Alamat Unicast, yang menyediakan
komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah
jaringan.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya,
alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
* Link-Local, merupakan sebuah jenis
alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan
komputer lainnya dalam satu subnet.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat
multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat unicast IPv6 dapat
diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
* Alamat unicast global
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip
dengan alamat publik dalam alamat IPv4.Dikenal juga sebagai Aggregatable Global
Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global
dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat
ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global
terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
001
|
3 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
|
Top
Level Aggregation Identifier (TLA ID)
|
13 bit
|
Berfungsi
sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet
Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet
registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
|
Res
|
8 bit
|
Direservasikan
untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID
atau NLA ID).
|
Next
Level Aggregation Identifier (NLA ID)
|
24 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
|
Site
Level Aggregation Identifier (SLA ID)
|
16 bit
|
Mengizinkan
hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di
dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
|
Interface
ID
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan
oleh SLA ID).
|
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip
dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada
internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat
unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin.
Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
111111101100000000000000000000000000000000000000
|
48
bit
|
Nilai
ketetapan alamat unicast site-local
|
Subnet
Identifier 16 bit
|
16 bit
|
Mengizinkan
hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator
juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit)
untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
|
Interface
Identifier
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah
alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip
dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam
sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas.host-host yang berada di dalam
subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut
dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini
adalah FE80::/64.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
|
Interface
ID
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast unspecified address
Alamat Unicast yang belum ditentukan
adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak
menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan
alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah
sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC)
dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat
yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat
saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat
publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan
tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan
panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah
representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal
format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123
diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering
ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA
ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah
alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4
agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat
unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang
dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP
Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki
oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini
dinamakan dengan subnet prefix.Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat
IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat
publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti
halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat
multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat
tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah
FF00::/8.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
1111
1111
|
8 bit
|
Tanda
pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4
bit
|
Berfungsi
sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan.
Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini
merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika
nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
|
Scope
|
4
bit
|
Berfungsi
untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya
interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast |
Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip
dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih
efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh
Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien.Meskipun alamat
anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada
alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast
untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan
menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface
terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan
alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast
akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Kriteria
|
Alamat IP versi 4
|
Alamat IP versi 6
|
Panjang alamat
|
32 bit
|
128 bit
|
Jumlah total host (teoritis)
|
232=±4 miliar host
|
2128
|
Menggunakan kelas alamat
|
Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Template:BrBelakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan
dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
|
Tidak
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
|
Alamat multicast IPv6, yaitu
FF00:/8
|
Alamat broadcast
|
Ada
|
Tidak ada
|
Alamat yang belum ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
Alamat loopback
|
127.0.0.1
|
::1
|
Alamat IP publik
|
Alamat IP publik IPv4, yang
ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
|
Alamat IPv6 unicast global
|
Alamat IP pribadi
|
Alamat IP pribadi IPv4, yang
ditetapkan oleh otoritas Internet
|
Alamat IPv6 unicast site-local
(FEC0::/48)
|
Konfigurasi alamat otomatis
|
Ya (APIPA)
|
Alamat IPv6 unicast link-local
(FE80::/64)
|
Representasi tekstual
|
Dotted decimal format notation
|
Colon hexadecimal format notation
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet mask atau panjang prefiks
|
Panjang prefiks
|
Resolusi alamat
DNS
|
A Resource Record (Single A)
|
AAAA Resource Record (Quad A)
|
BAB 2. KABEL UTP
Jenis dan Tipe Kabel
pada Networking
Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena
itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP (shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kabel UTP
UTP, singkatan dari “Unshielded
Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi
elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan
kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel
UTP.Dari kategori 1 sampai kategori 5.Untuk jaringan komputer yang terkenal
adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data
sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya
jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya
menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.
Setahu penulis ada banyak merek yang
beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah
merek Belden – made in USA.Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak,
maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.Jangan lupa beli
konektornya.Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih
besar.Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini,
yaitu straight cable dan crossover cable.Fungsi masing-masing
jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client
ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu
digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
- Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan
ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung
nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak
menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan
untuk straight cable ini, yaitu :
Untuk kabel dengan konfigurasi
memiliki sususan warna sebagai berikut (568 A) :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
- Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan
untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai
contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut
konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
untuk cross memiliki konfigurasi
kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu ujungnya seperti ini:
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
maka ujung lainya harus bertipe seperti ini
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Cara Crimping Kabel UTP ke
RJ-45 (Straight dan Cross)
Setelah
mengetahuiberbagai kabel jaringan komputer lan, kita
akan melakukan crimping terhadap kabel UTP menggunakan konektor RJ-45 agar bisa
digunakan untuk menghubungkan hardware komputer.
nah, sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan adalah kabel utp, konektor RJ-45, dan Tang crimping dan kalo lebih bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, jika tidak, masih bisa menggunakan cara lain untuk mengujinya..
nah, sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan adalah kabel utp, konektor RJ-45, dan Tang crimping dan kalo lebih bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, jika tidak, masih bisa menggunakan cara lain untuk mengujinya..
Kabel UTP
terdiri dari 2 jenis, yaitu Straight dan Cross, kabel straight digunakan untuk
menghubungkan dua buah hardware yang berbeda seperti menghubungkan PC ke
Switch/Hub, dan kabel Cross digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware
yang sama seperti dari PC ke PC, Laptop ke Laptop.
Untuk
membuat kabel Straight, susunan warna yang digunakan adalah :
Sususan
warna pada ujung 1 = Putih Orange, Orange, Putih Hijau, Biru, Putih Biru,
Hijau, Putih Coklat, Coklat
Sususan
warna pada ujing 2 sama dengan ujung 1.
Untuk membuat kabel Cross, susunan warna yang digunakan adalah :
Susunan warna pada ujung 1 = Putih Orange, Orange, Putih Hijau, Biru, Putih Biru, Hijau, Putih Coklat, Coklat
Susunan warna pada ujung 2 yaitu = Putih Hijau, Hijau, Putih Orange, Biru, Putih Biru, Orange, Putih Coklat, Coklat
LANGKAH
LANGKAH CRIMPING KABEL STRAIGHT DAN CROSS.
Cara Crimping Kabel UTP ke RJ-45:
1. Kupas kulit kabel selebar 2 cm.
2. Susun rapi delapan kabel yang terdapat didalam sesuai dengan gambar dan penjelasan diatas.
3. Luruskan kabel yang masih kusut.
4. Ratakan ujung kabel dengan memotong nya menggunakan tang crimping.
5. Setelah yakin urutan warna benar dan ujung kabel sudah rata, masukan kabel kedalam konektor RJ-45 , pastikan ujung kabel menyentuh ujung RJ-45, dan jepitlah menggunakan Tang Crimping.
6. Setelah menyelesaikan kedua ujung kabel, uji menggunakan Lan tester, jika semua lampu menyala, berarti kabel tersebut telah di crimping dengan benar dan bisa digunakan.
0 comments:
Post a Comment